200 Seconds
Jumat, 6 Oktober 2023 05:05 WIBPuisi
2 detik dalam waktuku
Putaran jam itu
Semua biru abu abu
Dan ku berjalan dengan sepatuku
Pukul dua itu
Ia datang menemui
Membawa bunga itu
Dan potret cinta antara dia denganku
Seminggu kemudian setelah hari itu
Ku berlari menuju villa gereja itu
Ku berjalan dengan sepedaku
Ku lihat kekasihku bercumbu mesra dengan wanita itu
Ku berlari arah angin besar itu
Hembusan nafasku
Dalam tawa air mataku
Namaku hanya hari itu
Kenangan itu
Ku percepat arah geraku
Jalan kakiku
Hanya dalam dua waktu
Warnaku
Jadi hitam kelabu
Ku berlari menuju ruangan itu
Dan handphone ku berdering seketika itu
Ia datang padaku
Ia akan menikah saat itu
Pukul satu
Kubawa undangan itu
Gedung besar itu
Bertingkat warna biru
Tanpa ku sadari itu
Jam berputar tanpa ku tau
Durasi tingkat suhu ku
Melebihi suhu nadi orang mati itu
Hampir saja mobil menghantam ku
Namun aku masih bisa hidup saat itu
Seperenam sepuluh jam waktuku
Tanpa ku habiskan itu
Semu sudah berlalu
Detik kemarin yang tak terlupakan untukku
3 bulan kemudian itu
Ku pasang pada pada foto ulang tahunku
Satuan menit intesitas cahaya itu
Ku buat cerita baruku
1 Minggu
1 menit itu
1 hari
1 jam tanganku mulai meraba hidup baruku di pernikahanku
86,400 detik hari kemarin itu
Bisu dalam mulutku
Abu abu metalik ku tertipu
Dengan janji mu
3600 detik momentum itu
Saat kau langsungkan pernikahanmu
Tanpa ku tahu
Aku baru tertipu
60 menit itu
60 detik itu
Satuan mili cerita itu
Menyadarkan ku akan dunia ini terlalu semu
Atom itu dalam mataku
Mulutku dengan buah manis itu
Rongga hidung
Hampir tak berdetak kencang dari satu waktu
Angin kencang itu
Berhembus saat ku berlari saat itu
Ku tersipu malu
Namun detak jantungku berdetak kencang lebih dari petir saat itu
Perubahan sekon nyawaku
Saat sore itu
Ku putar musikku
Dalam ruangan sepiku
Sepuluh jam waktuku
Kumulai hidup baruku
Dengan kincir angin baru
Dalam gedung besar pernikahanku
Pria itu tersenyum padaku
Ia datang menemui ku
Pukul satu
Dengan pandangan seperti masa lalu yang hilang seketika saat itu
Ku siapakan fisikku
Mental ku
Finansialku
Namun ku baru sadar saat itu
Detik itu
Menit itu
Kilogram itu
Ampere itu buat mataku lebih dingin dari es itu
Desimeter gaun pengantin ku
Ku pegang dengan erat saat itu
Dan kau tau bahagiaku
Jantungku berdetak kencang sama saat kau menikah bersama wanita itu
1 windu 8 tahun itu
Waktu lama bagiku
Untuk melupakanmu
Dalam memori otaku yang membeku
1 dasawarsa itu
Membuat jantuku
Tak hanya ada dalam gedung itu
Semua nya membuat cerita baru untukku
Handy cam itu
Mengarahkan ku
Pada meja itu
Semua tersenyum padaku
Perlengkapan pengantin itu
Sound system' itu
Lagu itu
Menyadarkan ku inilah kebahagiaanku dalam pernikahanku
Embun biru itu
Ada dalam nafasku
Hembusan nafasku
Dalam waktu singkat itu
3 bulan kemudian setelah itu
Ku berjalan menuju kantor ku
Dalam sebuah gedung tak jauh dari rumahku
Bekerja tanpa kenangan masa lalu
Ku tersenyum dalam jendela kota itu
Dengan tinggi menjulang dari petir itu
Kaca besar itu
Menjadi penyemangat hidupku
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Radar Politik
Senin, 23 Oktober 2023 22:19 WIBOpini Politik Senja Merona dalam Sinekdok Toten Pro Parte Polisemi
Senin, 16 Oktober 2023 12:12 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler